Selasa, 14 Agustus 2012

Poltekkes Gelar Seminar Ilmiah

SAMARINDA - Complementary Alternative Theraphy (CAT) merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pasien terhadap obat konvensional (suntik, injeksi,infuse), walaupun pola pengobatan lebih berefek pada optimalisasi efek obat yang diberikan kepada seorang pasien.
"Pola pengobatan melalui CAT bukan untuk mengantikan obat ataupun infus serta injeksi tetapi merupakan komplementer atau obat-obatan yang diberikan seorang dokter ataupun perawat akan lebih optimal berfungsinya dengan menggunakan alternatif terapi ini," kata Koordinator Pasca Sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Bandung Hartiah Haroen saat pemaparan Terapi Komplementer sebagai intervensi dalam Praktek Keperawatan pada Seminar Ilmiah Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim di Ruang Rembulan RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda, Minggu (21/4).
Menurut dia, terapi alternatif digunakan sebagaiu elernatif dari pengobatan atau intervensi konvensional atau terapi kompelmenter digunakan bersama-sama dengan terapi medis convensional. Pola pengobatan terapi bukan untuk menggatikan pengobatan konvensional tetapi lebih mengoptimalkan fungsi obat yang digunakan pasien.

"Klasifikasi terapi kompelmenter terdiri dari mind body, terapi dengan basis biologis, terapi dengan dasar memanipulasi tubuh, diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan, terapi berbasis energy dan terapi berbasis spiritual," jelas Hartiah.
Sementar itu Direktur Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kaltim H Lamri mengemukakan pengobatan non konvensional ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Seminar Ilmiah Keperawatan tentang Complementary Alternative Theraphy dalam Keperawatan dan Aspek Legalnya dengan tema Kita Tingkatkan Praktik Mandiri Keperawatan diikuti sekitar 250 peserta, sekaligus rangkain Dies Natalis ke X Poltekkes Kemenkes Kaltim yang digelar Himpunan Mahasiswa Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim.(yans/hmsprov) Foto : Peserta pada Seminar Ilmiah Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim.
(masdiansyah/humasprov kaltim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar